Kamis, 23 Mei 2013

Dia

Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula)…” (QS. An-Nur: 26)

Bismillah...

04.44 WITA, sambil menunggu discharge minyak dari kapal tangker ke tangki timbun darat. Setelah selesai istikhoroh dan witir saya kembali menyempatkan untuk memenuhi entri blog ini. Dan sekarang judulnya adalah 'dia', ya dia dalam hal ini adalah jodoh atau tulang rusuknya kaum adam, atau calon pendamping hidup atau pelengkap setengah agama. Sampai saat ini pun saya masih bertanya tanya, siapakah jodoh saya, dari manakah dia, dan di manakah dia sekarang? entahlah, hanya gusti Allah yang mengetahuinya. Hampir setiap ada kesempatan di malam hari saya selalu utarakan rasa gelisah ini kepadaNya, mengingat usia saya saat ini sudah 25 tahun dan saya targetkan insyaAllah akan menikah di usia ini. Karena saya yakin hanya Dialah yang bisa menenangkan perasaan ini. Hingga saat ini ada rasa terhadap seseorang, ingin rasanya mengutarakan perasaaan ini kepadanya tetapi sudah pantaskah saya mengutarakannya? saya takut jika perasaan ini saya utarakan langsung hanya bisa menimbulkan kegelisahan yang sangat. Ya, sekali lagi hanya bisa menahannya, menahan di dalam hati dan hanya bisa saya ceritakan kepadaNya.  Biarlah Dia yang mengatur skenario ini. Karena saya yakin cerita ini akan menjadi cerita yang sangat indah pada akhirnya kelak.

Memang sudah menjadi fitroh bahwa kaum adam akan tertarik dengan lawan jenisnya, yaitu kaum hawa. Tidak bisa dipungkiri lagi, bahkan mereka yang sekarang belum pernah pacaran sama sekali pun pasti pernah memiliki perasaan seperti ini. Termasuk saya,  ada rasa tertarik terhadap indahnya ciptaan gusti Allah yaitu kaum hawa. Hal ini ungkin juga dikarenakan terlalu seringnya interaksi saya dengan teman-teman mahasiswi dulu sewaktu di kampus, mengingat saya pernah bergabung dengan BEM ITS selama 2 periode. Di masa-masa inilah saya mulai banyak mengenal bagaimanakah sikap dan fitrohnya kaum hawa itu, yang mana belum pernah saya dapatkan sewaktu dulu berada di Madrasah Aliyah. Karena masa ini pula saya juga mendapatkan pengalaman yang luar biasa, bagaimana berinteraksi dengan mahasisiwi awam, sehingga dapat saya bandingkan dengan mahasiswi aktivis atau biasa teman-teman kampus menyebutnya 'akhwat'. Bagaimanakah sulitnya mengarahkan kaum hawa yang berpemahaman kesetaraan gender. Tidak bisa saya bayangkan bagaimana jika nanti jodoh saya yang seperti ini, alangkah sulitnya mengarahkan keluarga saya kelak? Hanya bisa berdoa kepadaNya semoga jodoh saya kelak merupakan makhluknya yang lembut hatinya dengan pemahan agama yang benar.

Dan sekali lagi, hanya bisa saya pendam rasa ini. Dengan memendam perasaan ini hingga waktu yang telah diatur sesuai skenarioNya. Hingga saat ini saya belum pernah memiliki pacar dan pacaran, hal yang sangat langka di kehidupan para remaja saat ini. Alhamdulillah. Dan semoga kelak yang menjadi jodoh saya adalah dia yang juga belum pernah pacaran dan belum pernah meiliki pacar sebelumnya. Wallahu musta'an.

Hanya bisa memasrahkan perasaan ini kepadanya, tetap berusaha untuk mendapatkan yang terbaik, karena sudah menjadi ketentuanNya bahwa lelaki yang baik itu akan mendapatkan jodoh perempuan yang baik pula. Berusaha untuk menyiapkan kebutuhan finansial, pemahaman rumah tangga, ilmu agama, dan kesehatan jasmani. Dan jika saat itu telah tiba saya bisa menyongsongnya dengan bekal yang telah saya persiapkan.

"Wahai Tuhanku, janganlah Engkau membiarkan aku hidup seorang diri.” (Al-Anbiya:89)

Tidak ada komentar: